Wisata Kuliner Medan | Bagi Anda penggila kuliner serba ikan khas pesisir Barat Sumatera, Rumah Makan Nasrul Sibolga adalah daftar wisata kuliner Medan yang harus Anda coba. Menu terkenal Rumah Makan Nasrul Sibolga adalah panggang geleng, panggang pacak, gulai ikan sale,
sambal teri, balado ikan sale, arsik, dan sayur daun ubi tumbuk. Rumah makan Sibolga
membawa cita rasa santapan khas Mandailing Pesisir.
Lokasinya berada di sekitar Masjid Raya Al Mashun antara Simpang Jl. Halat / Jl. Haji Juanda sampai Masjid Raya. JIka Anda berasal dari Taman makam Pahlawan, tempatnya berada disisi kiri, demikian sebaliknya jika Anda berasal dari depan Masjid Raya / Simpang Amaliun, berada disisi kanan, Anda harus memutar arah di depan Taman Makam pahlwan karean Anda tidak bisa memutar arah kanan di persimpangan Jl. Halat / Jl. Juanda
Berdiri sejak tahun 1988, Abdul Latif Sinaga
(73) sang pemilik adalah perantauan asli asal Kabupaten Sibolga, Sumatra Utara. sehingga resep asli khas mandailing pesisir tetap terjaga. Bahkan
salah seorang putranya, juga dipersiapkan sebagai
generasi penerus rumah makan tersebut.
Penikmat setia Rumah Makan Nasrul Sibolga adalah kalangan menengah atas, biasanya para pejabat teras
kota Medan, pebisnis, dan warga luar kota yang sedang menikmati wisata kuliner Medan..
Setiap hari RM Nasrul Sibolga menghabiskan 30
hingga 40 kg beras bahkan kalau lagi
ramai dan banyak pesanan nasi kotak, bisa sampai 60 kg beras.
Salah satu menu khas yang paling digemari adalah Panggang geleng gembung kuring. Yaitu ikan panggang dari kian Kembung. Resep pembuatannya cukup rumit karena seluruh
isi badan gembung kuring dikeluarkan dari tubuhnya. Yang tertinggal
hanyalah kulit dan kepalanya saja. Tulang daging dicabut dari tubuh
ikan, selanjutnya daging ikan diambil, diberi beberapa jenis bumbu dan
salah satu bumbunya adalah kelapa yang sudah digiling. Daging ikan dan
bumbu diaduk rata, selanjutnya dimasukkan kembali ke dalam tubuh ikan
gembung. Barulah digoreng. Cerita awal mengapa panggang geleng ikannya digoreng bukan dipanggang adalah ide awalnya karena saat ikan akan dipanggang ternyata tidak bisa orangnya menggeleng, maksudnya, ikan ini tidak bisa dipanggang.
Selain itu juga ada ikan pepes juga khas di tempat ini. Pepes dari bahan jenis ikan teri segar atau gembung kecil. Bumbu yang
digunakan antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan
kelapa yang sudah digiling. Bumbu yang diaduk bersama ikan, selanjutnya
dibungkus dalam daun pisang, baru kemudian dipanggang di atas arang.Begitu ikan pepes dibuka, aromanya langsung menyerang. Wangi ikan berpadu dengan daun pisang benar-benar mampu menggigit selera.
Gulai ikan sale juga terkenal di tempat ini. Ikan sale adalah belut
sawah yang diproses dengan cara diasap. Dimasak dengan santan dan diberi tambahan terung telunjuk. Rasanya pun
gurih, yang ditimbulkan dari ikan sale dan terung terasa sangant nikmat menjadi santapan dengan menu daun ubi tumbuk.
Harga yang ditawarkan cukup menguras kantong , minimal Rp 50.000 - Rp 100.000 untuk makan kenyang karena bahan yang disajikan serba ikan dengan harga mahal, oleh karena itu pelanggannya adalah kelas atas walaupun rumah makannya terlihat sederhana.
Komentar
Posting Komentar